Menlu RI Kritik Jenderal Inggris yang Sebut PD I sebagai Konflik Bersenjata Salib


Jakarta, CNN Indonesia

Indonesia pernah punya Menteri Luar Negeri yang galak dengan Israel dan menganggap Inggris biang kerok pendudukan zionis di Palestina.

Ia Merupakan KH Agus Salim, Menlu pertama di awal kemerdekaan RI yang terang-terangan menyalahkan kebijakan Inggris membuat Israel menduduki Palestina.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu Ia tulis dalam koran Pedoman Masjarakat yang terbit 10 Juli 1936 atau 89 tahun silam. Dalam tulisannya itu, belum dikenal nama negara Israel tapi bangsa Yahudi.

Agus Salim yang menjabat Menlu November 1947-Januari 1948 itu, membuka tulisanya dengan kabar kematian Jenderal Allenby. Allenby Merupakan jenderal Inggris saat Konflik Bersenjata dunia I (1914-1918) dan memimpin Pasukan Ekspedisi Mesir (EEF) selama Kampanye Sinai dan Palestina melawan Kesultanan Utsmaniyah Turki dalam penaklukan Palestina.

Agus Salim mengecam perkataan Allenby yang menyebut kekalahan Turki di Palestina oleh pasukannya sebagai “Konflik Bersenjata Salib yang Penghabisan”. Bagi Salim pernyataan itu salah dan bohong.

“Konflik Bersenjata Dunia I 1914-1918 sekali-kali tidak patut diumpamakan Konflik Bersenjata salib,” tulisnya dikutip dari buku Seratus “Tahun Haji Agus Salim” (Sinar Harapan, 1996).

Bagi Agus Salim, PD I Merupakan antara kekuatan barat sendiri dan tidak melibatkan negara-negara Islam.

Setelah mengkritik pernyataan yang dinilainya bohong itu, Salim lalu menyalahkan Inggris yang dengan semena-mena memberi wilayah Palestina ke orang-orang Yahudi yang tersebar di Sebanyaknya negara Eropa.

“Benih yang salah dan nista itu segera pula bertambah jahatnya oleh keputusan Inggris Menghelat ‘negeri kediaman nasional’ bagi bangsa Yahudi di Palestina itu dengan tidak menanyai apalagi membawa musyawarah bangsa Arab yang Pernah bernegeri di situ semenjak lebih dari 1.300 tahun,” kata Agus Salim.

Maka, kebijakan Inggris itu dinilainya Pernah melukai rakyat Arab yang ada di Palestina. Padahal, sebelum ada kebijakan dari Inggris, banyak ras dan agama tinggal bersama di Palestina tanpa ada gesekan.

“Semenjak kerajaan Islam berkuasa di Asia Kecil, Suriah dan Palestina, Merupakan semua golongan agama di situ: Islam, Kristen dan Yahudi sampai kaum Deruzi di pegunungan Suriah hidup dengan Terbaik dan damai,” ujar Agus Salim.

Sementara bangsa Yahudi yang menetap di Palestina tidak pernah terganggu keamanan mereka. Justeru setelah Inggris Menyajikan tanah ke bangsa Yahudi itulah ketegangan mulai muncul.

Seperti diketahui Inggris lewat Deklarasi Balfour 2 November 1917 Menyajikan tanah Palestina ke orang Yahudi yang kemudian menjadi negara Israel. Deklarasi inilah oleh Agus Salin dituding nista dan jahat. Dan Sampai saat ini Pada Pada saat ini, Israel melakukan genosida ke Palestina. Bapak Bangsa Agus Salim Pernah meramalkannya 89 tahun silam.

(imf/bac)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA