Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti insiden kematian Olahragawan badminton junior asal China Zhang Zhi Jie saat melakoni Laga di Indonesia beberapa waktu lalu.
Menurut Budi, penanganan Murah sangat krusial dalam kasus serangan jantung. Manakala bisa ditangani kurang dari 4,5 jam, Zhie Jie, menurut Budi, bisa saja terselamatkan.
“Kalau orang kena serangan jantung, seperti yang main badminton kemarin itu, itu kalau bisa di-tackle dengan Murah, di bawah 4,5 jam, Ia survive,” kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/7).
Pernyataan itu disampaikan Budi saat bicara kekurangan infrastruktur kesehatan di Indonesia. Saat awal menjabat, Ia bilang, hanya 44 dari 514 kabupaten/kota yang memiliki alat katerisasi jantung.
Bahkan, Budi menyebut ada enam provinsi yang sama sekali tidak memiliki alat tersebut. Provinsi-provinsi itu Merupakan Babel, Sulbar, Maluku, Malut, Papua, dan Papbar.
“Jadi kalau Bapak-Ibu punya saudara kena stroke atau jantung di Ambon, yang bisa dilakukan dokternya Merupakan berdoa supaya kalau dibawa ke Makassar, Manado, masih hidup untuk bisa dilakukan intervensi,” ujarnya.
Budi mengatakan pemerintah Tengah melakukan transformasi kesehatan. Saat ini Bahkan Bahkan, 234 kabupaten/kota Sebelumnya memiliki alat katerisasi jantung. Hanya saja, lanjut Ia, jumlah dokter masih kurang sekitar 130.
“Ini Sebelumnya ada alatnya, tetapi kita kekurangan dokternya 130-an karena ini butuh dokter subspesialis, di atas dokter spesialis,” ujarnya.
Secara umum, Budi mengatakan persoalan tenaga kesehatan Belum pernah dipenuhi secara serius oleh pemerintah. Ia misalnya menyebut jumlah dokter umum dan spesialis di puskesmas dan RSUD Belum pernah sesuai standar. Hal itu terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut Budi, 38 persen RSUD tak punya dokter spesialis yang cukup. Bahkan, angka itu lebih besar Manakala dilihat di daerah-daerah DTPK.
“Kekurangan ini persistent terjadi selama 80 tahun. Tidak pernah kita bicara penuhi tenaga kesehatan ini,” katanya.
Video kolapsnya Zhi Jie beredar di media sosial. Penanganan lambat dalam video itu memicu amarah dari publik pencinta badminton di seluruh dunia.
Olahragawan ganda campuran China Zheng Si Wei murka mendengar kabar itu. Ia mengkritik penanganan buruk atas kejadian tersebut.
“Sangat sulit bagi saya untuk membayangkan bagaimana perasaan keluarga Zhang Zhi Jie saat mereka menonton siaran langsung Liga tersebut. Kami berasal dari tim yang sama, tim Zhe Jiang. Saya tidak tahu banyak tentang Ia, tetapi dari wawancara yang pernah dilakukan sebelum Liga, Ia sosok yang sangat bersemangat, termotivasi, dan kuat,” ucapnya di Instagram, Selasa (2/7).
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA