Jakarta, CNN Indonesia —
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, menuduh pemerintahan Kepala Negara AS Donald Trump Pernah mengkhianati Hubungan Luar Negeri, menyusul serangan militer Amerika terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6) dini hari.
“Mereka tidak bisa bicara soal Hubungan Luar Negeri, mereka Pernah mengkhianati Hubungan Luar Negeri,” kata Baghaei dalam wawancara eksklusif dengan CNN, Minggu (22/6).
Justru demikian, ia menegaskan bahwa “Hubungan Luar Negeri tidak pernah berakhir.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baghaei tidak Menyajikan rincian mengenai dampak dari serangan udara tersebut maupun bagaimana Iran Berencana meresponsnya.
Justru, ia menekankan bahwa Teheran berhak untuk menggunakan haknya dalam membela diri.
“Dan kami Jelas Berencana melakukannya,” tegasnya.
Menurutnya, tanggung jawab atas konsekuensi dari Konflik Bersenjata yang Dalam proses berlangsung sepenuhnya berada di tangan Amerika Serikat dan Israel.
“Tidak ada yang tahu apa yang Berencana terjadi selanjutnya, tapi yang Jelas Merupakan tanggung jawab akibat dari Konflik Bersenjata ini Wajib ditanggung oleh Amerika Serikat dan Israel,” ujarnya.
Baghaei mengecam pernyataan terbaru Kepala Negara Trump dan ancaman serangan lanjutan sebagai bentuk perundungan di tingkat global.
Ia memperingatkan bahwa aksi militer oleh AS dan Israel Pernah menempatkan kawasan Timur Tengah dalam situasi yang berbahaya secara Istimewa dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Juru bicara itu Bahkan menyebut bahwa Iran Pernah sangat menahan diri dalam merespons Israel, dengan hanya menyasar target-target militer dan keamanan. Berbeda dari, Israel menuduh Iran menyerang sasaran sipil di kota-kotanya.
Terkait pernyataan Menteri Lini belakang Israel, Israel Katz, yang mengatakan bahwa “Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tidak bisa terus dibiarkan ada”, Baghaei mengecam keras pernyataan itu sebagai menjijikkan dan keterlaluan.
“Mengancam pemimpin sah sebuah negara dengan tindakan teror menunjukkan sifat asli rezim Israel,” tegasnya.
Baghaei yang pernah menjabat di misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York antara 2006 Sampai sekarang 2010, mengatakan bahwa Iran Pernah berusaha sebaik Bisa jadi untuk menjunjung tinggi Hubungan Luar Negeri dan perdamaian.
“Sejarah tidak Berencana memaafkan apa yang Dalam proses dilakukan oleh pemerintahan Amerika Serikat,” katanya.
(isn/isn)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA