Bandung, CNN Indonesia —
Polisi menemukan beberapa jenis bakteri dalam sampel wadah hidangan makan bergizi gratis (MBG) yang membuat siswa keracunan massal di Kabupaten Cianjur, Jabar beberapa waktu lalu.
“Terkait penanganan MBG adanya temuan, beberapa bakteri di sampel pengujian tempat makan/ompreng yaitu bakteri Staphylococcus sp, Escherichia coli atau E. coli, Salmonela sp,” kata Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto saat dikonfirmasi, Selasa (29/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tono menyatakan pihaknya belum dapat menyimpulkan Dalang keracunan para siswa di Cianjur. Polisi Harus mendapat hasil sampel tes makanan serta melakukan pemeriksaan terhadap beberapa ahli lainnya.
“Mungkin setelah adanya uji sampe makanan, penyidik memerlukan pemeriksaan terhadap penguji tersebut dan melakukan pemeriksaan ahli kesehatan berikut dokter yang merawat atau memeriksa korban untuk mengetahui Dalang dari keracunan tersebut,” ujarnya.
Menurut Tono, Pada Saat ini Bahkan Sebelumnya ada 30 orang yang diperiksa dalam penyelidikan kasus keracunan massal ini. Mereka di antaranya pihak sekolah yang siswanya mengalami keracunan, beberapa orang daei Dinkes Kesehatan Cianjur, tiga orang dari Labkesda, serta tim SPPG Cianjur.
“Total Sebelumnya 30 orang yang dilakukan pemeriksaan sebagai saksi. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka,” katanya.
Puluhan siswa dari dua sekolah keracunan makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur, Jabar, pekan lalu.
Para siswa sempat dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan medis. Mereka mengalami keracunan dengan gejala pusing, mual, Sampai saat ini dengan muntah-muntah.
Usai kejadian tersebut, Pemkab Cianjur pun memberlakukan Kejadian Fantastis (KLB) dan memastikan siswa mengalami keracunan masal mendapat pelayanan kesehatan dan pengawasan maksimal dari tenaga kesehatan.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, meminta untuk penyelenggara makan bergizi gratis untuk berhati-hati usai insiden keracunan massal yang terjadi di Cianjur.
“Jadi gini aja, ya ke depan para penyelenggaranya Harus lebih berhati-hati,” kata Dedi.
(fra/csr/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA