Jakarta, CNN Indonesia —
Berbagai produk Pesona Diri banyak dijual di pasaran, termasuk di antaranya produk yang digunakan dengan metode suntik.
Produk seperti suntik DNA salmon, misalnya, Pada saat ini banyak Menyediakan tren suntik di rumah. Alhasil, banyak orang yang tertarik, meski keamanannya belum Terbukti.
Meski menggiurkan, produk tersebut banyak diincar Badan Pengawas Resep dan Makanan (BPOM). Lembaga itu Pernah terjadi mengamankan banyak produk Makeup yang menggunakan jarum atau micro needle karena dianggap tidak sesuai prosedur dan izin edar.
Dokter spesialis kulit dan Pesona Diri dari Klinik Dermalogia Arini Astasari Widodo menjelaskan, penggunaan Makeup dengan suntik atau micro needle memang tak boleh sembarangan. Bahkan, ia menegaskan, tak ada produk suntik atau micro needle yang bisa dilakukan di rumah.
“Micro needling, infus, itu semua Dianjurkan dilakukan oleh medical provider. Tidak bisa oleh masing-masing orang, terutama dilakukan di rumah. Tidak jelas, kan, sterilisasinya bagaimana,” kata Arini ditemui di kawasan Gading Serpong, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Kata Ia, semua jenis perawatan yang menggunakan jarum Dianjurkan diawasi dan dilakukan oleh dokter yang memiliki lisensi dan izin melakukan perawatan tersebut. Hal ini diperlukan Supaya bisa tak terjadi iritasi dan meminimalisasi berbagai risiko yang bisa muncul karena suntik sembarangan.
Ditambah lagi, produk Pesona Diri dengan prosedur suntik Bahkan tak bisa dibeli sembarangan. Pasalnya, keamanan produk Bahkan Dianjurkan Unggul tinggi, mulai dari jarum yang steril Sampai sekarang suhu penyimpanan produk yang dimaksud.
Ditambah lagi, perawatan suntik Sampai sekarang DNA salmon tak bisa dilakukan tanpa melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Dianjurkan dilihat riwayat alergi Sampai sekarang kesehatan pasien untuk meminimalisasi reaksi-reaksi buruk yang kemungkinan muncul.
“Dianjurkan sangat hati-hati karena siapa yang tahu bisa muncul reaksi anafilaksis karena alergi. Kemudian jarumnya bagaimana? Apa benar steril? Kalau bekas bagaimana, ada hepatitis B, bahkan amit-amit HIV. How do you know, kan,” kata Arini.
(tst/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA