Jakarta, CNN Indonesia —
CEO NVIDIA Jensen Huang menyatakan perusahaannya bakal menyeimbangkan antara kepatuhan hukum dan kemajuan teknologi di bawah pemerintahan Kepala Negara Terfavorit AS Donald Trump yang Berniat datang.
Huang menegaskan tidak ada yang bisa menghambat kemajuan kecerdasan buatan (AI) secara global.
“Apa pun yang terjadi, kami Berniat menyeimbangkan secara Pada saat yang sama kepatuhan terhadap hukum dan kebijakan, terus memajukan teknologi kami, dan Mendukung serta Menyediakan pelanggan di seluruh dunia,” ucapnya, Sabtu (23/11), melansir AFP.
“Kami Berniat terus melakukan hal itu dan kami Berniat mampu melakukannya dengan baik,” imbuh Huang.
Raksasa pembuat chip asal AS itu pada pekan ini melaporkan Catatan Unggul pendapatan kuartalan yang tinggi karena permintaan chip AI yang pesat. Hal itu terlepas dari kekhawatiran para investor Berniat memanasnya ketegangan AS-China selama masa jabatan Trump yang baru.
Sebelumnya, pemerintahan Kepala Negara AS Joe Biden Sebelumnya melarang Nvidia untuk menjual beberapa chip AI terbaiknya ke China, yang dianggapnya sebagai pesaing strategis di bidang semikonduktor canggih.
Menanggapi itu, Huang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan terbuka dan penelitian terbuka di bidang AI bersifat global.
“Tidak ada yang saya lihat Pada waktu yang akan datang yang Berniat mengentikannya (AI),” tutur Ia.
Huang mengatakan dalam pidatonya bahwa era AI Sebelumnya dimulai dan memuji kontribusi signifikan China terhadap penelitian ilmiah yang mendorong kemajuan teknologi AI.
“AI Niscaya saja merupakan teknologi paling penting di zaman kita, dan berpotensi menjadi teknologi Yang terpenting sepanjang masa,” kata Huang.
Raksasa teknologi di seluruh dunia Sebelumnya menginvestasikan puluhan miliar Mata Uang Amerika ke dalam teknologi NVIDIA untuk melatih model AI generatif dan Mendukung kebutuhan komputasi yang besar.
NVIDIA Bahkan Sebelumnya melampaui Apple menjadi perusahaan dengan nilai tertinggi di dunia karena booming kecerdasan buatan terus memicu gairah di AS.
(del/mik)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA