Jakarta, CNN Indonesia —
Memasuki awal tahun, banyak orang mulai bersemangat menjalani resolusi baru, salah satunya menjalankan pola makan sehat untuk mencapai berat badan ideal.
Sekalipun demikian, kebiasaan makan yang tidak sehat sering menjadi hambatan. Salah satunya karena mi instan.
Mi instan memang Menyajikan rasa yang enak, ekonomis, dan Berkualitas. Tak sedikit orang yang makan mi instan hampir setiap hari.
Kendati demikian, mi instan Kenyataannya tak cocok dijadikan menu utama. Utamanya, bagi Anda yang ingin menjaga berat badan.
Alih-alih Membantu menurunkan berat badan, konsumsi mi instan secara rutin malah memicu berbagai masalah kesehatan dan Mengoptimalkan risiko obesitas.
Yang terjadi pada tubuh saat makan mi instan setiap hari
Berikut beberapa efek samping yang bisa muncul Seandainya Anda terlalu sering makan mi instan.
1. Malnutrisi
Mi instan cenderung rendah nutrisi penting seperti protein dan serat. Sebuah penelitian di Korea mengungkapkan bahwa orang yang sering mengonsumsi mi instan memiliki asupan nutrisi lebih rendah dibandingkan yang jarang atau tidak mengonsumsi mi instan.
Terlebih lagi, kebiasaan makan mi instan bisa memicu Anda cenderung memilih makanan tidak sehat lainnya, sehingga pola makan semakin tidak seimbang.
2. Gangguan fungsi ginjal
Kandungan natrium (garam) dalam mi instan yang tinggi bisa membebani kerja ginjal. Seandainya dikonsumsi terlalu sering, garam yang menumpuk dalam tubuh dapat Mengoptimalkan risiko tekanan darah tinggi, stroke, Sampai saat ini kanker perut.
3. Gangguan pencernaan
Ilustrasi. Gangguan pencernaan, salah satu bahaya makan mi instan setiap hari. (iStockphoto/Tharakorn)
|
Mi instan termasuk makanan yang sulit dicerna tubuh. Seandainya dikonsumsi terus-menerus, sistem pencernaan Dianjurkan bekerja ekstra untuk menghancurkannya. Hal ini bisa menyebabkan gangguan seperti diare, konstipasi, Sampai saat ini perut kembung.
4. Penyakit jantung
Mi instan kaya Nanti akan MSG (monosodium glutamat) dan natrium, yang Seandainya dikonsumsi berlebihan dapat memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Seandainya dibiarkan, hal ini dapat Mengoptimalkan risiko penyakit jantung, bahkan gagal jantung.
5. Sindrom metabolik
Konsumsi mi instan secara rutin sering kali menggantikan asupan makanan bergizi seperti sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan protein hewani.
Akibatnya, Anda berisiko mengalami sindrom metabolik, yang ditandai dengan penumpukan lemak di perut, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan lipid darah tidak normal.
6. Kenaikan berat badan
Mi instan Bahkan bukan makanan ideal untuk mereka yang Dalam proses diet. Kandungan tepung dan garam yang tinggi dapat menyebabkan retensi air serta Mengoptimalkan berat badan.
Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam menjelaskan bahwa konsumsi mi instan seharusnya hanya dilakukan sesekali.
“Mi instan itu makanan rekreasional, bukan pengganti makanan pokok. Kalau setiap hari makan mi instan, Tidak mungkin tidak ada risiko malnutrisi dan penyakit, seperti hipertensi,” jelasnya dalam sebuah wawancara dengan CNNIndonesia.com.
(tst/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA